kemampuan kognitif

Perkembangan Kognitif Anak, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Perkembangan kemampuan kognitif anak adalah tahapan tumbuh kembang si Kecil mulai dari 0 tahun. Anak-anak tumbuh dan berkembang dengan cepat di lima tahun awal kehidupannya. Ada empat area utama perkembangan anak, meliputi fisik, bahasa dan komunikasi, emosional, serta kognitifnya. Kali ini, kita akan membahas tentang kemampuan kognitif anak.

Apa Itu Kemampuan Kognitif?

Yang dimaksud dengan kemampuan kognitif adalah anak dapat berpikir, memahami, dan mengeksplor hal-hal di sekitarnya. Mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Juga kapasitas untuk memahami dunia. Keterampilan ini memungkinkan Si Kecil memproses informasi sensorik dan mempelajari hal-hal baru.

Meski begitu, kognitif tidak hanya sekedar mempelajari informasi. Lebih lanjut, itu merupakan kemampuan dan proses berpikir serta bagaimana seseorang menyampaikannya. Di tengah dunia yang sangat kompetitif dan berkembang dengan cepat, penting bagi anak untuk memiliki kemampuan kognitif sejak dini.

Fisik anak-anak tumbuh seiring berjalannya waktu. Begitu pula dengan perkembangan mental mereka. Si Kecil akan mengamati dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Penting bagi orang tua untuk mengasah kemampuan kognitif anak sejak mereka lahir. Sebab, itu akan memengaruhi kehidupannya hingga masa depan nanti.

Anak-anak harus meningkatkan kemampuannya untuk fokus, mengingat informasi, dan berpikir lebih kritis seiring bertambahnya usia. Kemampuan kognitif memungkinkan Si Kecil untuk memahami kaitan antar ide, proses sebab akibat dan meningkatkan keterampilan analitis mereka. Mengerti hubungan antara sebab dan akibat dapat mencegah anak-anak membuat keputusan yang salah. Kemampuan ini juga akan memberikan banyak manfaat bagi mereka hingga dewasa kelak.

Empat Tahap Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

kemampuan kognitif
Ada empat tahap perkembangan kognitif anak mulai dari sensorimotor, praoperasional, operasional konkret hingga formal

Apa yang mampu anak-anak pelajari di tahap perkembangan mereka? Bagaimana mereka mengembangkan kemampuan intelektualnya untuk berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungan sekitarnya? Pertanyaan ini coba dijawab oleh Jean Piaget, psikolog asal Prancis. Ia mempublikasikan teori perkembangan kognitif anak pada 1952.

Melalui observasinya, Piaget menentukan empat tahap perkembangan kognitif anak. Apa sajakah?

Tahap Sensorimotor (0-2 Tahun)

Pada tahap awal ini, bayi dan balita mendapat pengetahuan melalui sensoriknya. Dengan kata lain, semua pengalaman yang dikenal Si Kecil terjadi melalui refleks dasar, kinerja indra, dan respons motorik. Pada tahap ini pula lah, anak-anak mengalami masa pertumbuhan dan pembelajaran yang dramatis. Saat berinteraksi dengan lingkungannya, mereka mendapatkan pengetahuan baru tentang bagaimana dunia bekerja.

Karakteristik utama perkembangan kognitif di tahap sensorimotor:

  • Bayi memahami dunia melalui pergerakannya
  • Anak-anak mulai mempelajari lingkungan sekitarnya dengan tindakan-tindakan kecil seperti melihat, mendengar, dan menggenggam.
  • Mulai bisa membedakan manusia dan objek-objek lainnya
  • Mulai menyadari bahwa tindakannya dapat menyebabkan suatu kejadian di dunia sekitarnya

Perkembangan kognitif yang terjadi pada periode ini biasanya berlangsung dalam waktu relatif singkat, tetapi melibatkan banyak kemajuan. Anak-anak tidak hanya aktif secara fisik (merangkak dan berjalan), mereka juga belajar mengenai bahasa dari orang-orang yang berinteraksi dengannya.

Tahap Praoperasional (2-7 Tahun)

Kemampuan berbahasa mungkin sudah dimulai dari tahap sebelumnya. Namun, penggunaan bahasa semakin baik dan menjadi ciri utama dari tahap praoperasional. Anak-anak juga menjadi lebih sadar terhadap perannya dan berpikir dengan konkret tentang dunia di sekitar mereka.

Selain itu, Si Kecil mulai mengembangkan memori dan imajinasi. Mereka mulai memahami sesuatu secara simbolis dan mengerti gagasan tentang masa lalu dan masa depan.

Lebih lanjut, berikut karakteristik utama perkembangan kognitif pada tahap praoperasional:

  • Anak-anak mulai belajar menggunakan kata-kata dan gambar untuk mewakili objek
  • Mereka cenderung egosentris dan sulit melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
  • Meskipun sudah memiliki pemikiram dan menggunakan bahasa yang lebih baik, tetapi mereka masih memikirkan sesuatu dalam istilah yang sangat konkret.

Baca Juga: Perkembangan Anak – Tumbuh Kembang 0 – 8 Tahun

Tahap Operasional Konkret (7-11 Tahun)

Pada tahap ini, anak-anak lebih mahir menggunakan logika dalam berpikir. Egosentrisme pada tahap sebelumnya mulai berkurang. Ini karena mereka mulai sadar terhadap faktor eksternal dan memikirkan perasaan orang lain dalam sebuah situasi. Anak-anak sadar bahwa pemikiran setiap orang itu unik dan tidak bisa disamakan antara yang satu dan yang lainnya.

Karakteristik utama perkembangan kognitif pada tahap operasional konkret:

  • Si Kecil mulai berpikir logis tentang peristiwa nyata di sekitarnya
  • Pikiran anak-anak mulai terorganisir, meskipun masih agak konkret
  • Anak-anak mulai menggunakan logika induktif (penalaran dari informasi khusus ke umum)

Tahap Operasional Formal (12 Tahun ke Atas)

Tahap terakhir dari teori Piaget ini meliputi peningkatan logika dan pemahaman akan ide-ide abstrak. Pada tahap ini, anak mulai bisa menemukan solusi dari masalah dan berpikir lebih jernih tentang dunia di sekitarnya. Kemampuan untuk merencanakan masa depan secara sistematis juga salah satu ciri dari tahap operasional formal.

Jika dijabarkan, ini karakteristik utamanya:

  • Pada tahap ini, anak mulai berpikir abstrak dan mampu membuat hipotesis
  • Anak yang sedang beranjak remaja ini juga mulai lebih memikirkan masalah moral, sosial, etika, dan politik
  • Mulai menggunakan logika deduktif (penalaran dari informasi umum ke khusus)

Yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak

mengajari anak
Dampingi Si Kecil di masa perkembangannya

Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, penting bagi orang tua untuk secara aktif berinteraksi dengan mereka. Ini dimulai dari awal masa perkembangan anak. Di bawah ini beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak:

1.     Aktif mengajak anak berbicara

Salah satu aspek penting dari perkembangan kognitif anak adalah pembelajaran bahasa. Penelitian telah membuktikan bahwa anak-anak sudah memiliki kemampuan ini jauh sebelum mereka lahir. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk terus mengajak Si Kecil mengobrol, bahkan ketika ia masih berada di dalam kandungan.

2.     Bantu Si Kecil mengenal nama-nama objek

Saat Si Kecil lahir, Bunda sebaiknya terus berinteraksi dengannya. Bunda juga bisa mulai mengenalkan nama-nama benda yang biasa digunakan. Beberapa studi menunjukkan bahwa berbicara kepada bayi dapat membantu meningkatkan kekuatan otaknya. Selain itu, cara tersebut juga membantu Si Kecil mempelajari bahasa dengan lebih cepat.

3.     Biarkan anak mengamati dan mengeksplor lingkungan sekitarnya

Anak-anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi akan hal-hal di sekitar mereka. Orang tua sebaiknya mendukung sifat alamiah Si Kecil ini. Biarkan ia mempelajari dunia di sekitarnya. Orang tua yang terlalu protektif hanya akan membatasi kemampuan anak untuk tumbuh dan berkembang.

4.     Jawab pertanyaan-pertanyaan Si Kecil

Seiring bertambahnya usia, anak-anak akan memberikan banyak pertanyaan. Bunda harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sabar dan akurat. Itu akan membantu mereka untuk belajar.

5.     Ciptakan permainan yang kreatif

Permainan yang kreatif dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Membiarkan anak-anak menggunakan imajinasi mereka sangat membantu perkembangannya. Bunda juga bisa mengajak Si Kecil untuk bermain peran. Dengan begitu, dia jadi tahu berbagai macam peran di dunia ini. Anak pun bisa belajar banyak dari hal tersebut dan bisa lebih menghargai orang lain.

6.     Manfaatkan puzzle dan buku

Anak-anak dapat meningkatkan konsentrasi, kesabaran, dan rasa bangga, ketika mereka dapat menyelesaikan puzzle. Buku juga menjadi salah satu perantara yang baik untuk membangkitkan imajinasi. Kebiasaan membacakan buku untuk Si Kecil diketahui dapat menambah kosa kata dan meningkatkan kemampuan berbahasanya.

rasa ingin tahu anak
Anak-anak secara alami memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

7.     Bermain sambil belajar

Idealnya, permainan dapat memberikan pelajaran dengan cara yang menyenangkan. Permainan kata, angka, dan memori, membantu meningkatkan kemampuan kognitif Si Kecil. Salah satu permainan yang bisa dicoba adalah Cussons Kids Play.  Ada game Amazing Race Through Time With Hot Wheels untuk anak laki-laki dan Rainbow Castle Adventure untuk anak perempuan. Pilih yang paling cocok dengan Si Kecil. Permainan ini dirancang khusus untuk merangsang kemampuan berpikir dan menyelesaikan masalah. Sangat baik untuk meningkatkan kemampuan kognitif Si Kecil, bukan? Bunda bisa langsung mengunduhnya melalui Google Play.

8.     Bermain di luar ruangan

Bermain memiliki pengaruh besar pada perkembangan kognitif karena itu juga salah satu metode pembelajaran. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa lingkungan yang mendukung seperti bermain di luar ruangan dapat memicu perkembangan otak dengan lebih baik. Terutama pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk berpikir, memahami sesuatu, dan mengelola bahasa.

9.     Menceritakan apa pun kepada Si Kecil

Storytelling telah diakui sebagai salah satu metode penting untuk mengembangkan imajinasi dan meningkatkan motivasi anak-anak untuk belajar. Selain itu, dengan mendengarkan cerita dari Bunda, Si Kecil menjadi lebih terbuka kepada ide-ide baru, memiliki kemampuan memecahkan masalah serta strategi pengambilan risiko. Kemampuan tersebut sangat berguna hingga mereka dewasa.

Baca juga: Beberapa Cara Agar Anak Mau Belajar yang Bisa Dilakukan Orang Tua

10.  Mendengarkan cerita Si Kecil

Komunikasi harus terjadi dua arah. Dengarkan juga cerita dari Si Kecil. Tahukah Bunda? Mendorong Si Kecil untuk bercerita tidak hanya meningkatkan imajinasi, tetapi juga membantunya mengembangkan keterampilan berbahasa, memahami bacaan, dan kemampuan sosial.

11.  Dukung hobi anak

Hobi dapat menjadi alat edukasi yang dapat mendorong pembelajaran dan keterampilan sosial. Hobi yang menyenangkan membuat Si Kecil lebih rileks, serta menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Kecintaan anak Bunda pada hobi tertentu saat ini dapat menuntun pada pilihan kariernya di masa depan.

12.  Ajak anak berolahraga

Olahraga teratur dan aktivitas fisik seperti bersepeda atau berenang diketahui dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Olahraga menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat. Itu membantu meredakan stres dan memicu anak untuk mengembangkan gaya hidup sehat sejak dini.

Agar kebersihan dan kesegaran Si Kecil tetap terjaga, gunakan produk-produk dari Cussons Kids untuk mendampingi kegiatannya yang aktif. Produknya beragam lho, Bunda. Mulai dari body wash, 2 in 1 shampoo and conditioner, cologne, pasta gigi dan sikat gigi. Semuanya aman digunakan Si Kecil serta memberikan perlindungan lengkap dengan keharuman yang lebih tahan lama.

13.  Sediakan makanan sehat untuk Si Kecil

Makanan sehat bagus untuk perkembangan otak anak. Orang tua harus menyediakan makanan kaya nutrisi setiap harinya dan hindari Si Kecil dari junk food.

14.  Pantau jam tidur anak

Si Kecil harus mendapatkan tidur yang cukup dan nyenyak. Tidur membantu otak mengisi ulang tenaga dan memproses informasi yang telah diperoleh sepanjang hari.

 

Kesimpulan

Itulah cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Untuk semakin memaksimalkan kemampuan tersebut, Bunda dapat mendorong Si Kecil berpartisipasi dalam berbagai aktivitas. Dengan begitu, ia dapat menemukan beberapa cara untuk memproses informasi. Namun, jangan terlalu memaksakan anak ya, Bunda! Pastikan kegiatan-kegiatan tersebut juga tidak memberatkan Si Kecil.

 

 

Leave a Reply

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *