Tak dapat dipungkiri bahwa...
Anak – anak lahir dengan keunikan karakter masing-masing. Ada karakter anak yang lebih suka bersosialisasi, sementara yang lainnya pemalu. Beberapa anak terlalu kaku, tapi juga ada yang menunjukkan keberanian yang luar biasa. Namun, bagaimana pun juga, si Kecil memiliki potensi dalam mengembangkan sifat atau karakter yang baik seiring berjalannya waktu. Mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan kebanggaan bagi Bunda.
Beberapa hal berpengaruh dalam membentuk karakter Si Kecil. Sebagai orang tua, penting untuk menyadari faktor-faktor pembentuk tersebut. Ini dapat membantu Bunda menuntun Si Kecil agar ia dapat tumbuh dengan karakter terbaiknya.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan karena memengaruhi karakter anak:
Kepribadian bawaan anak sejak lahir mungkin menjadi salah satu faktor penting yang menentukan karakternya. Sebagai contoh, beberapa anak secara alami lebih supel dibanding yang lainnya. Pada dasarnya, setiap anak mempunyai kelemahan dan kekuatannnya sendiri yang nantinya berpengaruh pada perkembangan karakter mereka di masa yang akan datang.
Lingkungan tempat Si Kecil tumbuh juga memengaruhi kepribadian dan karakternya. Misalnya, jika Bunda menerapkan peraturan yang sangat ketat serta memiliki ekspektasi tinggi kepada Si Kecil, maka ia bisa tumbuh menjadi anak yang menuntut kesempurnaan dan menjadi sangat keras kepada dirinya sendiri.
Dari semua faktor, peran orang tua memainkan peran terpenting. Perilaku yang Bunda kenalkan dan contohkan kepada Si Kecil akan menjadi bagian dari kehidupannya sejak dini.
Mulai dari film kartun yang ia tonton hingga permainan di gagdet, itu semua dapat berkontribusi pada nilai atau ajaran yang dipercayai Si Kecil, bahkan hingga dewasa. Pantau semua paparan media yang diterima anak. Bunda juga bisa mengajarkan mereka untuk menilai serta memilah informasi apa yang sekiranya baik dan tidak baik untuk mereka.
Ketika Si Kecil mulai sekolah, dia tidak melulu belajar berhitung dan membaca. Si Kecil juga akan dituntut untuk belajar bagaimana berperilaku dari guru-gurunya. Ini sama seperti ketika ia memperhatikan perilaku Bunda di rumah. Dengan kata lain, guru juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak.
Meski anak Bunda memiliki karakter atau sifat kuat, tetapi pengaruh dan tekanan dari teman-temannya juga akan membentuk pendapatnya terhadapnya dirinya sendiri. Begitu pula pandangannya terhadap orang lain dan dunia yang lebih luas.
Baca Juga: Perkembangan Anak – Tumbuh Kembang 0 – 8 Tahun
Seperti prestasi akademis, pendidikan karakter juga sama pentingnya. Berikut sepuluh karakter esensial yang perlu dipelajari Si Kecil sejak dini:
Rasa atau sifat ingin tahu anak yang tanpa henti kadang dianggap mengganggu oleh sebagian orang tua. Namun, itu adalah sifat yang justru harus dikembangkan. Para peneliti dan pengusaha bahkan menyatakan bahwa rasa ingint tahu menjadi akar dari kesuksesan mereka. “Keingintahuan ialah salah satu karakter permanen atau tetap dan berasal dari kecerdasan,” kata penulis asal Inggris, Samuel Johnson.
Rasa keingintahuan mampu menumbuhkan kemauan belajar Si Kecil. Ia pun lebih aktif mencari pengetahuan dan ini bagus terhadap perkembangan otak si Kecil. Pastikan Bunda mendorong rasa keingintahuan Si Kecil. Ajak ia ke tempat baru dan ajari hal – hal yang baru. Berikan beberapa pertanyaan kepada Si Kecil sehingga ia terus tertarik pada dunia sekitarnya.
Kemampuan dalam interaksi sosial adalah bagian dari kehidupan anak-anak maupun orang dewasa. Oleh sebab itu, penting untuk mempelajari kemampuan sosial. Anak-anak yang memiliki sifat sosial, lebih condong dalam berprestasi dan memiliki karakter diri yang lebih baik dan juga mampu mengatasi konflik.
Beberapa anak terlahir dengan kemampuan untuk mudah bergaul. Namun, bagi beberapa anak lainnya, sosialisasi merupakan kemampuan yang tidak mudah. Bermain dengan teman sebayanya, mampu menciptakan kemampuan sosial Si Kecil. Selain itu, Bunda juga dapat membantu menumbuhkan kemampuan bersosial anak yaitu mengajari si Kecil belajar ekspresi wajah atau belajar gesture tubuh.
Hidup akan terasa tidak mudah untuk dijalani, bahkan untuk si Kecil. Setiap manusia hidup membutuhkan kemampuan beradaptasi atau bisa disebut resiliensi demi melewati masa-masa sulit. Ketika anak-anak memiliki resiliensi, ia menjadi lebih tangguh menghadapi situasi buruk apa pun.
Beberapa orang tua terkadang mencoba melindungi anak-anak dari keadaan yang sulit. Namun, penting untuk mengajari mereka tentang resiliensi untuk membantunya bertahan dalam waktu lama. Jika Si Kecil mempunyai masalah dengan temannya, minta mereka untuk menyelesaikannya bersama-sama. Jangan langsung memihak kepada Si Kecil, tapi arahkan ia dengan menempatkan masalah dalam perspektif. Dari sana, Si Kecil akan belajar bahwa masalah dapat diatasi dan tidak sebesar seperti yang terlihat pada awalnya.
Si Kecil harus memahami karakter integraitas sebelum mereka melakukan kesalahan dan mempertanyakan tentang karakter ini. Diskusikan nilai dan norma yang diterapkan dalam keluarga kepada Si Kecil. Berikan contoh sederhana: misalnya ketika anak Bunda melihat seorang teman menyontek atau mencuri, apa yang biasanya Si Kecil lakukan. Memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat membantu mempesiapkan Si Kecil ketika menghadapi situasi serupa di dunia nyata.
Menemukan solusi sangat penting untuk dipelajari karena banyak dicari di dunia kerja jadi perlu juga dikembangkan sejak usia dini. Namun, dengan perkembangan teknologi, mereka bisa mencari informasi dengan mudah di internet. Hal tersebut menjadikan Si Kecil terkadang kurang atau bahkan tidak mempunyai kemampuan untuk menemukan solusi.
Bunda perlu membantu mengasahnya sehingga Si Kecil bisa mampu memiliki ide yang out of the box. Kegiatan yang dapat si Kecil dan Bunda lakukan salah satunya adalah menantang dan mendidik anak untuk membuat benda baru yang berguna dari bahan bekas seperti kardus atau botol bekas.
Kita mungkin akan memikirkan tentang karya seni jika berbicara soal kreativitas. Namun, nyatanya kreativitas bukan cuma itu karena kreativitas melibatkan imajinasi dan sebuah ekspresi kreatif, apa pun bentuknya. Menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas si Kecil memiliki berbagai macam manfaat, di antaranya meningkatkan kemampuan kognitif anak, membangun kemampuan berkomunikasi dan perkembangan tumbuh kembang emosionalnya.
Menanamkan sifat empati sangat baik untuk lingkungan di sekitar Si Kecil, dan juga dapat meningkatkan serta menumbuhkan kecerdasan emosional yang lebih baik. Di masa yang akan datang, sifat positif atau karakter ini mampu mengantarkan si Kecil untuk meraih kesuksesan.
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan karakter empati si Kecil. Salah satu contohnya dengan Bunda sendiri yang menontohkan tentang karakter empati itu sendiri dan mengenalkan si Kecil ke orang-orang yang baru dan berbeda darinya.
Tegas atau ketegasan ialah suatu sikap yang harus ditumbuhkan kepada si kecil. Karakter ini ialah berbicara tentang sifat keberanian dan karakter percaya diri. Ajari si Kecil supaya berani mengungkapkan pendapat, tetapi juga memiliki sikap hormat terhadap pendapat atau pandangan orang selain dirinya. Lisa M. Schab, pengarang buku Cool, Calm and Confident: A Workbook to Help Kids Learn Assertiveness Skills, mengatakan bahwa bersikap tegas dapat “menumbuhkan wawasan, kebijaksanaan, kesabaran, toleransi, dan penerimaan diri”.
Ajarkan si Kecil memiliki sifat rendah hati sejak dini. Karakter rendah hati sangat penting supaya mengajari anak menjadi lebih dewasa di kemudian hari. Ketika Bunda melatih Si Kecil tentang mencintai dirinya sendiri, Bunda juga harus lebih menekankan tentang sikap rendah hati. Karena, karakter rendah hati bisa sejalan dengan rasa percaya diri. Jika Si Kecil memiliki sikap percaya diri, maka suatu saat nanti jangan membual atau berbohong tentang bakat dan suatu hal yang diraihnya.
Melatih karakter rendah hati pada Si Kecil, bisa Bunda ajarkan dengan memberi contoh. Misalnya, Bunda harus mengakui ketika Bunda melakukan suatu kesalahan. Juga memberikan pujian atau ‘selamat’ kepada orang yang memiliki hal yang lebih baik dari Bunda. Nanti, Si Kecil akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
Para ahli mengatakan, mempunyai rasa percaya diri berbicara tentang kebahagiaan. Karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan karakter percaya diri si Kecil. Akan tetapi, menurut mereka, jika Bunda sering memuji si Kecil bukanlah suatu cara yang efektif. Membiarkan Si Kecil gagal atau tidak dapat meraih suatu hal yang mereka inginkan dan mengajarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, juga dapat membangun karakter percaya diri anak.
Terdapat berbagai macam hal yang bisa dipelajari dalam hidup ini selain ilmu seperti matematika, ilmu sastra, atau bahkan ilmu sains. Ajarkan Si Kecil juga mempelajari nilai – nilai hidup yang penting ini supaya mereka tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa yang memiliki pengetahuan luas, menjadi orang sukses, dan berbahagia senantiasa.
Baca Juga: Kemampuan Kognitif Anak – Stimulasi dan Tahapan Perkembangan
Kualitas karakter anak dikembangan dari lingkungan keluarga, sekolah, pilihan serta pengalaman hidup sehari-hari Si Kecil. Meski begitu, orang tua yang paling banyak memiliki kesempatan untuk membangun karakter anak. Apa saja yang bisa Bunda lakukan? Simak tips berikut:
Orang tua dengan karakter atau sifat baik akan mengajarkan nilai dan norma yang baik juga kepada si kecil. Berikan sebuah contoh karakter yang baik kepada Si Kecil melalui tingkah laku dan tindakan Bunda. Jika Bunda jujur, atau juga dapat dipercaya, bahkan Bunda terlihat adil, sampai sifat kasih sayang, Si Kecil juga akan meniru ini. Apalagi jika ia merasa bahwa perilaku tersebut membawa kebahagiaan, kepuasan, dan kedamaian di dalam keluarga.
Michele Borba, seorang psikolog, mengatakan bahwa empati adalah langkah penting dalam menerapkannya. Empati terhadap hubungan orang tua dan anak memungkinkan kita untuk mengajarkan karakter positif kepada Si Kecil. Jika Si Kecil merasa orang tua memahami dirinya, anak nanti akan tergerak melakukan hal yang sama seperti yang Bunda lakukan
Ketika si Kecil berbuat salah atau melanggar suatu aturan di rumah, ia harus mengetahuinya. Bunda harus menjadikan aturan yang telah dilanggar si Kecil tadi menjadi cara mendisiplinkan Anak dan menjadi suatu cara untuk membentuk karakter anak. Kasih tahu kepada si Kecil apa kesalahan di mana dan kemudian tunjukkan hal yang benar. Biasakan Si Kecil untuk mengidentifikasi hal yang salah dan benar. Pastikan mereka memahami konsekuensi atas setiap perilakuknya.
Gunakan cerita dari buku atau film untuk mengembangkan karakter positif Si Kecil. Biasanya, anak-anak menyukai cerita dengan visual yang menarik. Selain itu, Bunda juga bisa menceritakan kisah hidup dan dunia sekitarnya dengan bahasa yang mudah dipahami. Sampaikan pelajaran tentang nilai dan etika melalui cerita-cerita tersebut.
Anak-anak harus mempraktikkan apa yang mereka pelajari sebelum hal itu menjadi kebiasaannya. Ini juga berlaku saat membangun karakter. Si Kecil bisa belajar dari teori, tapi ia juga membutuhkan pengalaman langsung untuk mengetahui arti sebenarnya dari karakter. Ketika Si Kecil memiliki kesempatan untuk membuat keputusan (misalnya harus memilih salah satu teman), bantu dia mengambil tindakan etis dan positif. Bunda dapat mengamati perilaku Si Kecil dari aktivitas sehari-harinya dan bantu ia ciptakan karakter yang baik.
Untuk membantu membangun karakter Si Kecil, Bunda juga bisa mengajaknya bermain game Cussons Kids Play yang bisa diunduh melalui Google Play. Ada game Amazing Race Through Time With Hot Wheels untuk anak laki-laki dan Rainbow Castle Adventure untuk anak perempuan.
Permainan tersebut dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan kreativitas Si Kecil—salah dua karakter baik yang dibutuhkan. Saat berusaha lolos ke setiap level, kemampuan berpikir Si Kecil ditantang sehingga ia pun terlatih untuk menyelesaikan masalah. Game dari Cussons Kids Play ini juga dapat mempererat ikatan dan kekompakan Bunda dan Si Kecil dengan cara yang menyenangkan dan penuh petualangan!
Tak dapat dipungkiri bahwa...
Meningkatkan bonding dengan...
Kerjasama dalam tim sangat...
0 Comments