Tak dapat dipungkiri bahwa...
Sebagai orang tua, Bunda pasti menginginkan hal terbaik untuk Si Kecil salah satunya supaya si anak mandiri. Memperhatikan dan menyediakan kebutuhannya merupakan cara orang tua untuk mengekspresikan cinta. Meski begitu, untuk memberikan kesempatan agar Si Kecil sukses dalam hidup, Bunda juga perlu melatihnya.
Maria Montessori, seorang pendidik dan ilmuwan asal Italia, menyatakan bahwa kemandirian bukan sekadar permainan untuk anak-anak. “Itu adalah tugas yang perlu mereka capai agar dapat tumbuh dengan baik,”. Membangun kemandirian merupakan bagian dari perkembangan individu anak, termasuk kemampuan sosialnya. Dengan sikap mandiri, Si Kecil akan merasa memiliki kontrol atas hidupnya. Dengan begitu, ia juga tidak terlalu rentan terhadap bahaya – bahaya eksternal.
Sebaliknya, jika proses Si Kecil untuk mendapatkan kemandirian dibatasi, ia mungkin akan bereaksi dengan kemarahan dan penolakan. Anak juga akan merasa diabaikan dan akhirnya membentuk perilaku tidak peduli dengan sekitarnya.
Berdasarkan keterangan di atas, sangat penting untuk membimbing anak agar jadi anak yang mandiri. Berikut manfaat yang bisa didapat dari kemandirian:
Saat anak-anak mendapat kesempatan untuk melakukan sesuatu sendiri, mereka akan belajar banyak hal dengan efisien. Pada tahap ini, biasanya anak-anak menemui tahap trial and error. Jangan khawatir jika Si Kecil melakukan kesalahan. Justru ia akan belajar bahwa ada konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan atas setiap tindakan. Si Kecil pun berlatih untuk menyelesaikan masalah dan menjadi lebih disiplin. Biarkan ia belajar dari kesalahannya.
Apakah Bunda ingat betapa bahagianya diri sendiri ketika berhasil mencapai sesuatu? Hal ini juga lah yang dirasakan Si Kecil setiap ia berhasil menyelesaikan sesuatu sendiri. Si Kecil jadi lebih percaya diri mengatasi tantangan. Lebih penting lagi, kemandirian mempersiapkan anak untuk menghadapi hambatan-hambatan di dalam hidup.
Sikap mandiri membantu anak-anak mengatasi stres. Biarkan anak-anak merasakan kegagalan dan kesedihan. Pada akhirnya, mereka akan belajar untuk mengatur perasaan negatifnya di kemudian hari. Meski begitu, jangan abaikan dan tinggalkan Si kecil. Bunda cukup hadir di sana kapan pun mereka ingin bercerita dan berikan nasihat.
Anak-anak perlu berlatih membuat pilihan. Untuk mencapai kematangan emosi, mereka perlu membuat keputusan sendiri. Bunda perlu menyesuaikan pilihan-pilihan ini sesuai dengan usia Si Kecil. Tidak perlu pilihan yang terlalu berat, bisa dimulai dari hal-hal sederhana di sekitarnya. Dengan begitu, Si Kecil akan merasa memiliki kebebasan. Seiring berjalannya waktu, anak juga akan memahami bahwa ia tidak bisa memiliki semua hal yang ada di dunia, tapi setidaknya punya kebebasan untuk memilih.
Saat melatih kemandirian, kualitas lainnya pada diri Si Kecil juga berkembang. Misalnya seperti kesabaran, konsentrasi, dan kerja sama. Selain itu, kemampuan sosial anak pun berkembang. Karena memiliki kesadaran diri yang tinggi, Si Kecil jadi lebih sensitif terhadap orang lain. Bisa dikatakan bahwa sikap mandiri mengajarkan anak untuk membantu orang-orang yang ada di sekitarnya.
Melalui kemandirian, anak-anak dapat meningkatkan kemampuannya, mengetahui mana yang benar dan salah, mengembangkan kepribadian dan mengambil keputusan. Untuk mempelajari kehidupan, anak-anak perlu mendapat pengalaman sebanyak mungkin. Jika siap mengatasi masalah-masalah yang ada dalam hidup, mereka akan tumbuh dengan baik.
Baca Juga: Mengembangkan Karakter Anak Yang Positif
Kemandirian bisa meningkatkan kepercayaan diri, membantu anak bertahan hidup dan meraih kesuksesan di masa depan. Bunda bisa memperhatikan kemandirian Si Kecil sejak dini. Ada beberapa tanda awal anak mandiri. Di antaranya meliputi:
Meskipun sebagian besar anak tidak suka jika disuruh melakukan tugas, tapi ada beberapa yang justru berinisiatif sendiri. Sebelum Bunda memintanya melakukan sesuatu, ia sudah sigap bergerak. Ini merupakan tanda-tanda awal kemandirian pada anak. Latih terus sikap ini dengen memintanya menyelesaikan tugas-tugas kecil di rumah.
Anak yang senang bertanya dan sering mengeksplor lingkungan sekitarnya, kemungkinan besar akan tumbuh menjadi anak mandiri. Sebuah studi menyatakan bahwa kemampuan untuk mengajukan pertanyaan sangat penting untuk pertumbuhan anak. Pertanyaan juga menghubungkan Si Kecil dengan dunia nyata.
Anak-anak yang tidak takut mengambil risiko cenderung mempertahankan sifat itu hingga dewasa. Meskipun orang tua sering khawatir dengan anak yang tidak memiliki rasa takut, tetapi pada kenyataannya sifat ini sangat positif. Jika berkembang dengan baik, itu akan memberikan keuntungan bagi Si Kecil.
Beberapa anak senang bermain sendiri sejak sangat kecil, sementara yang lainnya masih membutuhkan pendampingan. Jika Si Kecil sudah bisa bermain sendiri selama beberapa waktu, ia bisa tumbuh jadi anak mandiri. Bunda bisa merekomendasikan permainan menyenangkan tapi bermanfaat dari Cussons Kids Play. Ada game Amazing Race Through Time With Hot Wheels untuk anak laki-laki dan Rainbow Castle Adventure untuk anak perempuan. Sambil berpetualang dalam game, kemampuan berpikir Si Kecil akan terasah. Oh iya, permainan ini bisa diunduh dengan mudah melalui Google Play!
Kata ‘bosan’ jarang terdengar dari mulut anak yang mandiri. Ini karena mereka selalu tahu apa yang ingin dilakukan dan bisa melakukan banyak hal sendirian. Perhatikan apakah Si Kecil sering mengeluh bosan? Jika tidak, maka ia kemungkinan akan tumbuh jadi anak mandiri.
Jika Si Kecil tertarik pada suatu aktivitas, olahraga, atau hobi, anggap itu pertanda baik. Menurut Psychology Today, anak-anak yang termotivasi melakukan hal tertentu merupakan tanda kemandirian. Mereka telah menemukan sesuatu yang membuatnya merasa terhubung, dan berusaha untuk mencapainya sendiri.
Anak-anak selau memperhatikan hal-hal kecil dan biasanya mereka selalu mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Meskipun terkadang memalukan, tapi itu merupakan hal baik yang menandakan kebebasan Si Kecil. Menurut Psych Central, kebebasan mengekspresikan pendapat dan pengamatannya, merupakan salah satu kemandirian pada anak. Bebas mengekspresikan pemikirannya juga dapat membangun kepercayaan diri Si Kecil.
Apakah Si Kecil mudah dekat dengan guru, pengasuh, atau kakek dan neneknya? Jika iya, itu merupakan bagian dari sifat mandiri anak. Anak-anak yang mandiri cenderung mudah bergaul dengan orang sekitarnya. Mereka tidak hanya bergantung kepada orang tuanya.
Sangat wajar jika Bunda ingin menyelesaikan semua masalah Si Kecil. Namun, pada beberapa momen, biarkan ia menyelesaikannya sendiri. Bunda hanya perlu memberi sedikit petunjuk kepada Si Kecil. Seperti yang sudah diketahui, anak mandiri cenderung menyelesaikan masalahnya sendiri. Ia tidak memerlukan bantuan sepenuhnya, tapi orang tua bisa mengarahkan.
Baca Juga: Milestone Psikologi Perkembangan Anak, Apa yang Perlu Diperhatikan?
Meningkatkan kemandirian dan melakukan sesuatu tanpa selalu mendapatkan pertolongan orang tua sangat penting bagi Si Kecil. Itu merupakan bagian dari proses tumbuh kembang Si Kecil. Mengajarkan anak untuk mandiri tidak selalu mudah. Namun, ada beberapa cara sederhana yang membantu mereka meraih kebebasannya dan menjadi pribadi yang mandiri, apa sajakah?
Bunda bisa membiarkan Si Kecil membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di rumah sesuai usianya. Misalnya, dengan membantu menyiapkan dan mengelap meja makan atau menyapu teras rumah. Tugas ini juga sesimpel merapikan tempat tidur. Pemberian tugas ini tidak hanya menunbuhkan rasa tanggung jawab tapi juga kepercayaan diri karena Si Kecil merasa sudah membantu keluarganya.
Nah, saat Si Kecil selesai membantu pekerjaan rumah, ada baiknya ia membersihkan dan menyegarkan diri dengan produk-produk dari dari Cussons Kids yang beragam. Ada body wash, 2 in 1 shampoo and conditioner, cologne, pasta gigi dan sikat gigi. Si Kecil yang sedang aktif pasti membutuhkan produk-produk yang membantunya tetap sehat dan segar setiap hari. Produk-produk dari Cussons Kids telah teruji secara dermatologis dan memberikan perlindungan lengkap dengan keharuman yang tahan lama!
Hal lain yang bisa Bunda lakukan untuk meningkatkan kemandirian anak adalah dengan membiarkannya merasa nyaman di dapur. Ajak ia membantu menyiapkan makanan sederhana. Ini juga merupakan cara yang bagus untuk mengajari Si Kecil kebiasaan makan yang sehat.
Ada kalanya Bunda memberikan pilihan pada Si Kecil. Dimulai dari pilihan ringan seperti memilih di antara dua sepatu. Mengizinkan anak membuat keputusan menunjukkan bahwa ia juga berhak untuk memilih apa yang lebih disuka.
Saat anak-anak semakin besar, secara alami mereka mulai menghabiskan waktu di luar rumah. Apalagi, jika sudah bersekolah. Anak-anak akan sering berada di sekolah tanpa ada orang tua di sebelahnya. Mereka mulai nyaman bermain bersama dengan teman-temannya. Si Kecil juga terkadang bermain di rumah temannya dan Bunda tidak perlu selalu memantaunya. Ini bisa menjadi salah satu cara menumbuhkan kemandirian anak.
Si Kecil perlu mengetahui hal apa yang membuatnya senang dan nyaman dengan diri sendiri. Dengan begitu, ia tidak akan terlalu bergantung kepada orang lain. Bunda dapat mendorong Si Kecil untuk lebih mandiri dengan membiarkannya mengatur waktu kegiatannya sendiri. Misalnya, biarkan anak menikmati membaca buku tanpa ditemani.
Meskipun salah satu meningkatkan kemandirian anak adalah dengan memberikannya tugas, tetapi jangan sampai Bunda memaksanya. Jika selalu mengingatkan Si Kecil akan tugasnya, itu justru akan membuatnya semakin bergantung kepada Bunda. Anak akan mengerjakan tugas hanya jika diingatkan dan tidak memiliki inisiatif.
Lebih mudah memberi perhatian pada anak-anak saat mereka melanggar aturan atau tidak menjalankan tugas. Namun, perhatian akan perilaku negatif justru membuat Si Kecil merasa tertekan. Sebaliknya, beri perhatian pada hal-hal positif yang dilakukan anak. Jangan lupa untuk memberikan pujian jika ia telah melakukan sesuatu yang baik. Bunda bisa mengatakan “Kerja bagus!” dan tunjukkan rasa bangga kepada Si Kecil.
Itulah hal-hal yang bisa dilakukan Bunda untuk menumbuhkan sikap mandiri pada Si Kecil. Meski begitu, perlu diingat bahwa setiap anak itu unik dan berkembang dengan caranya masing-masing. Oleh sebab itu, jangan berkecil hati jika Si Kecil belum menunjukkan kemandirian dibanding teman-teman sebayanya. Dengan dukungan dan bimbingan dari Bunda, Si Kecil dapat mempelajari keterampilan dan kepercayaan diri yang mereka butuhkan agar anak mandiri.
Tak dapat dipungkiri bahwa...
Meningkatkan bonding dengan...
Kerjasama dalam tim sangat...
0 Comments