bermain bersama anak

Pentingnya Bermain Bersama Anak, Apa Manfaatnya?

Bermain bersama anak merupakan aktivitas yang dinikmati seseorang, termasuk Si Kecil. Kegiatan ini sangat penting bagi perkembangan anak. Si Kecil akan menemukan konsep-konsep baru dan berlatih banyak kemampuan melalui bermain.

Dilansir dari Healthline, Mayra Mendez, ahli psikoterapi sekaligus koordinator program di Providence Saint John’s Child and Family Development Center, mengatakan: “Bermain sangat penting bagi anak karena ia memberikan landasan utama pada anak untuk belajar, mengeksplor lingkungan sekitarnya, memecahkan masalah, serta membangun pemahaman tentang dunia.”

Lalu, bagaimana anak bisa mendapat pelajaran dari bermain? Jawabannya simpel: bermain memungkinkan anak-anak meniru apa yang mereka lihat dan melatih keterampilannya. Selain mengembangkan diri sendiri, bermain juga membantu Si Kecil berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Bermain Bersama Anak

Manfaat Bermain untuk Anak

Sebelumnya, kita sudah membahas tentang pentingnya bermain bersama anak. Jika dijabarkan lebih lanjut, berikut manfaat yang diberikan dari bermain:

Perkembangan Kognitif

Bermain membantu anak memiliki perkembangan yang sehat serta kemampuan berpikir kritis. Bermain dapat memperkuat ingatan, membantu anak-anak memahami sebab akibat, serta mengarahkan mereka untuk menjelajahi dunia dan peran mereka di dalamnya.

“Anak-anak belajar segala sesuatunya dari permainan. Itu membantu mereka menggunakan indera dan mendorong eksplorasi rasa keingintahuannya yang merupakan dasar dari kognitif,” ungkap Mendez.

Bermain juga mendorong imajinasi Si Kecil. Permainan yang kreatif membantu anak-anak membuat konsep, bertukar pikiran dan melatih kemampuan kritis.

Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk mencoba permainan dari Cussons Kids Play.  Ada game Amazing Race Through Time With Hot Wheels untuk anak laki-laki dan Rainbow Castle Adventure untuk anak perempuan. Permainan ini bagus untuk perkembangan kognitif Si Kecil karena dirancang khusus untuk merangsang kemampuan berpikir dan menyelesaikan masalah. Bunda bisa langsung mengunduhnya melalui Google Play, lho!

Baca Juga: Perkembangan Kognitif Anak, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Manfaat Bagi Perkembangan Fisik

Secara fisik, bermain dapat bermanfaat bagi Si Kecil dalam beberapa hal—termasuk perkembangan motorik halus dan kasarnya.

“Ketika anak bermain membantu perkembangan motorik dengan mendorongnya untuk bergerak serta melatih spasial dan keseimbangannya. Pada akhirnya, bermain berkaitan dengan ketangkasan anak,” kata Mendez.

Bermain juga melatih stamina, fleksibilitas dan meningkatkan kesadaran anak terkait tubuhnya. Otot dan tulang Si Kecil menjadi lebbih kuat. Ia pun mendapat banyak manfaat kesehatan, bahkan membantunya hingga dewasa kelak.

manfaat bermain
Kesehatan fisik dan mental anak akan terjaga dengan aktivitas bermain

Berpengaruh pada hubungan sosial anak

Bermain juga penting bagi perkembangan sosial karena membantu anak belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Melalui permainan, anak-anak mengembangkan pemahaman tentang ekspektasi dan aturan sosial. Bermain juga memberi kesempatan untuk berbagi pemikiran dan gagasan serta berkompromi.

Baca Juga: Cara Agar Anak Mau Belajar yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Pada permainan berkelompok, anak-anak diperkenalkan kepada norma sosial dan budaya. Mereka dilatih untuk bermain secara kooperatif sesuai aturan kelompok. Ini juga memberikan Si Kecil kesempatan untuk belajar tentang kontrol diri dan memahami perilaku kelompok. Keterampilan yang didapat dari permainan kelompok menjadi dasar perkembangan sosial anak.

Manfaat bagi perkembangan emosional

Selain ketiga hal di atas, bermain juga membantu anak mengenal dan memproses emosi mereka. “Anak-anak memproses emosi dan konsep baru melalui bermain,” ujar Kim Wheeler Poitevien, terapis anak asal Philadelphia.

Sebagai contoh, ketika anak-anak kalah dalam permainan, mereka memproses rasa sedih, marah, dan duka. Itu menumbuhkan kemampuan anak untuk berdamai dengan perubahan. Bermain juga membantu Si Kecil membangun rasa percaya diri dan mendorong perkembangan identitasnya. Dengan bermain, anak-anak dapat menghadapi tantangan hidup dalam cara yang bisa mereka pahami dan proses.

Dampak Negatif Apabila Si Kecil Kurang Bermain

Bermain membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang kuat, sehat, dan mandiri. Ini juga membantu mereka berkembang secara emosional dan mengurangi stres. Oleh sebab itu, jika Si Kecil kurang bermain, ada efek negatif yang bahkan bisa bertahan dalam jangka waktu panjang.

“Beberapa studi menunjukkan bahwa ketika anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk bermain di luar ruangan, mereka berisiko memiliki gangguan fokus dan perilaku,” papar Dr. Tiff Jumaily, dokter anak di Integrative Pediatrics and Medicine Studio City, dikutip dari Healthline.

“Tanpa permainan, anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan imajinasi dan membangun keterampilan yang mereka butuhkan untuk berhasil di tempat kerja kelak. Kurang bermain juga dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional seseorang,” tambah Jumaily.

Sebuah studi American Academy of Pediatrics pada 2018 juga menunjukkan bahwa kurang bermain bisa meningkatkan stres pada anak. “Bermain bukan kegiatan sembrono, itu dapat membangun otak. Ketika bermain hilang dalam kehidupan anak-anak, stres dapat mengganggu perkembangan mereka,” pungkasnya.

Tipe – tipe Permainan Untuk Anak

anak sedang bermain
Bermain juga dapat melatih interaksi sosial anak.

Beragam tipe permainan memberikan manfaat yang berbeda untuk anak-anak. Mari kita bahas lebih lanjut yuk, Bunda.

1. Permainan fisik

Permainan fisik membantu mengembangkan keterampilan motorik, mencegah obesitas di masa pertumbuhan, dan membangun kecerdasan emosional anak. Bermain perosotan misalnya, memungkinkan seorang anak membangun kepercayaan diri di lingkungan yang relatif aman.

Sementara itu, permainan petak jongkok dapat membantu anak membangun keterampilan sosial dan emosional lainnya seperti empati. Ini karena anak belajar untuk berhati-hati agar tidak menyakiti orang lain saat mengejar atau menyentuh lawan dalam permainan tersebut.

2. Menggunakan mainan dan objek

Ketika bermain dengan objek seperti mainan atau boneka, bayi menggunakan keterampilan motorik dan sensoriknya untuk mengeksplor dan melakukan eksperimen layaknya ilmuwan kecil. Sebagai contoh, untuk mengetahui apakah suatu benda padat atau tidak, mereka mungkin akan membenturkannya ke lantai.

Anak-anak usia prasekolah juga melakukan hal yang sama. Mereka menggunakan benda untuk mengembangkan pemikiran dan konsep abstrak seperti simbolisme. Bunda mungkin pernah melihat Si Kecil menggunakan pisang saat berpura-pura menelepon temannya.

3. Bermain di luar ruangan

Bermain Bersama anak di luar ruangan sangat penting untuk dilakukan. Sebab, itu dapat mendorong anak-anak untuk menggunakan semua indra mereka. Sangat berguna dalam membangun kesadaran spasial dan keseimbangan. Bermain di luar ruangan juga dapat meningkatkan rentang perhatian anak.

4. Bermain pura-pura

Bermain pura-pura atau pretend play memungkinkan anak-anak bereksperimen dengan beragam peran sosial yang berbeda. Dengan begitu, mereka dapat belajar dan bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, proses menentukan peran juga mendorong kreativitas dan membangun kemampuan negosiasi, komunikasi, dan bahasa yang lebih kompleks. Misalnya, ketika si anak akan menyuruh temannya menjadi guru dan ia menjadi muridnya.

Setelah bermain seharian, Bunda bisa merawat Si Kecil dengan produk-produk dari Cussons Kids yang beragam. Mulai dari body wash, 2 in 1 shampoo and conditioner, cologne, pasta gigi dan sikat gigi. Si Kecil yang sangat aktif pasti membutuhkan produk-produk yang membantunya tetap sehat dan segar setiap hari. Produk-produk dari Cussons Kids telah teruji secara dermatologis dan memberikan perlindungan lengkap dengan keharuman yang tahan lama.

Ide Bermain Bersama Anak

Anak bermain dengan orang tua
Bermain bersama anak bisa dimulai sejak dari ia lahir

Cara bermain anak berbeda-beda, tergantung usia dan minat mereka. Berikut adalah beberapa ide untuk Bunda saat ingin bermain bersama Si Kecil.

Usia lahir hingga enam bulan

Bermain dengan anak bayi mungkin tampak sulit, apalagi mereka tidak bisa duduk, merangkak, berjalan, berbicara, atau berdiri. Namun, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), permainan harus sudah mulai dikenalkan kepada anak sejak lahir untuk membantu perkembangan mereka. Ini cara yang bisa dilakukan:

  • Pembelajaran yang menyenangkan bisa dimulai dengan senyum pertama Si Kecil. Menanggapi senyumannya adalah salah satu bentuk permainan yang mengajari bayi keterampilan sosio-emosional.
  • Bunda bisa bermain Bersama anak dengan meniru kicauan dan celotehannya. Lakukan “percakapan” seolah-olah Bunda adalah teman mereka dengan menggunakan suara yang lembut dan gemas.
  • Tunjukkan objek menarik seperti mainan berwarna cerah (dan aman) kepada bayi. Biarkan Si Kecil menggunakan mulutnya untuk mengeksplor tekstur mainan tersebut.
  • Letakkan bayi dalam berbagai posisi sehingga dia dapat melihat dunia dari angle yang berbeda-beda.

7-12 bulan

  • Pastikan Si Kecil memiliki lingkungan yang aman untuk merangkak dan menjelajah lingkungan sekitarnya.
  • Berikan anak kesempatan untuk mempelajari bahwa setiap aksi memiliki dampak. Sebagai contoh, ketika ia menjatuhkan mainan, maka itu akan jatuh ke tanah. Letakkan mainan dalam jangkauan bayi sehingga ia dapat mengambilnya kapan saja saat ingin menggunakannya.
  • Gunakan cermin untuk menunjukkan ekspresi wajahnya yang berbeda-beda.
  • Bermain cilukba.

1-3 tahun

  • Saat mencari tempat penitipan atau sekolah anak, pilih yang memiliki waktu anak bermain yang cukup. Pembelajaran yang menyenangkan, di mana Si Kecil dapat memimpin dan mengikuti rasa ingin tahunya sendiri, harus menjadi fokus utama pendidikan anak usia dini yang berkualitas.
  • Berikan anak-anak lego atau puzzle. Benda-benda tersebut dapat mendukung kreativitas anak. Bunda juga bisa mengajaknya bermain bersama. Kehadiran orang tua dan pola pengasuhan sangat penting dalam memaksimalkan perkembangannya.
  • Meski begitu, Bunda juga harus memberikan kesempatan Si Kecil untuk bermain dengan teman sebayanya. Usia 1-3 tahun sangat baik untuk melakukan playdat
  • Bantu anak mengeksplor kemampuan tubuhnya melalui berbagai gerakan. Misalnya seperti berjalan, melompat, dan berdiri dengan satu kaki.
  • Ajak Si Kecil membaca buku secara teratur. Bunda juga bisa mengajaknya bermain peran dari cerita-cerita di buku tersebut.
  • Kenalkan dan nyanyikan lagu agar anak dapat mempelajarinya dan kemudian ikut bersenang-senang.
anak dan orangtua
Dampingi anak saat bermain dan bersenang-senang ya, Bunda!

4-6 tahun

  • Berikan kesempatan bagi Si Kecil untuk bernyanyi dan menari.
  • Ceritakan sebuah kisah dan berikan pertanyaan tentang apa yang ia ingat dari hal tersebut.
  • Berikan ruang dan waktu bagi Si Kecil untuk memerankan adegan, peran dan aktivitas imajiner lainnya.
  • Biarkan anak berpindah dari ruang fantasinya ke kehidupan nyata. Sebagai contoh, dari main rumah-rumahan hingga ikut membantu Bunda membersihkan rumah.
  • Jadwalkan waktu Si Kecil untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Ini melatihnya bersosialisasi dan membangun persahabatan.
  • Dorong anak untuk mencoba berbagai gerakan di lingkungan yang aman. Misalnya berlari, melompat, dan memanjat.

Memberi banyak kesempatan untuk bermain bersama anak adalah salah satu cara terbaik untuk membantu mereka tumbuh menjadi seseorang yang penuh rasa ingin tahu, kreatif, sehat, dan bahagia. Keterampilan yang ia miliki saat ini akan sangat membantunya di masa depan. Jika Si Kecil meminta Bunda untuk bermain dengannya, jangan sia-siakan kesempatan tersebut. Beri kesempatan bagi anak untuk menemukan kegembiraan dan terhubung dengan Bunda saat bermain.

Sebaiknya, Bunda jangan mencoba mengambil alih dan biarkan Si Kecil memimpin permainan yang dia suka. Peran Bunda saat bermain bersama anak adalah menunjukkan minat serta memberikan dorongan dan persetujuan untuknya. Namun, jika Si Kecil melakukan kesalahan saat bermain, penting untuk memberi tahu dan mengajatinya agar tidak melakukan hal yang sama. Selamat bermain bersama Si Kecil ya, Bunda!

 

 

Leave a Reply

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *